Banyak ditemukan kasus orang-orang yang rela bermain curang hanya untuk mendapatkan penilaian yang baik. Ada pula yang melakukan berbagai tindakan putus asa karena memperoleh nilai yang tidak diharapkan. Belum lagi yang membawa jimat saat ujian untuk mencari peruntungan dalam imajinasi kepercayaan yang nirguna.
Islam selalu memiliki kunci jawaban karena agama ini memang diturunkan sebagai sumber ilmu dan petunjuk hidup manusia.
Allah Ta'ala berfirman dalam surah Al-Mulk ayat 2,
تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ (١) الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُ (٢)
"Mahasuci Allah yang di Tangan-Nya (segala) kerajaan, Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Yang Menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun."
Dari ayat tersebut kita dituntun untuk memahami bahwa:
1- Untuk apa kita dilahirkan di dunia dan kelak akan mati?
"Untuk menjalani ujian."
2- Ujian apa?
"Ujian amal shalih."
3- Siapa pengujinya?
"Allah Tuhan Yang Menciptakan kematian dan kehidupan."
Oleh karenanya, sistem asesmen dalam pendidikan Islam harus menyadarkan anak didik secara penuh bahwa:
1. Manusia itu diuji dan dinilai oleh Allah.
2. Manusia itu hanya mengharap penilaian dari Allah.
3. Manusia itu berlomba hanya dalam beramal shalih.
4. Nilai terbaik adalah yang menghasilkan amal shalih yang paling ikhlas untuk Allah.
Maka, asesmen di Kuttab Nurul Jannah diikhtiarkan sebagai berikut:
1- Berfokus pada kualitas.
Santri akan diuji secara komprehensif secara tertulis, lisan, dan praktik. Asesmen dilakukan untuk mengetahui bagian mana saja yang perlu dioptimalkan agar tercapai indikator santri yang beradab melalui keseimbangan akal, jiwa dan jasad. Dalam hal ini, orang tua santri akan dilibatkan dalam asesmen aspek tertentu, hingga sampai pertimbangan dalam keputusan kenaikan kelas anaknya sendiri.
2- Tidak menggeneralisasikan menjadi suatu nilai angka yang abstrak.
Laporan hasil asesmen berbentuk deskriptif agar dapat dievaluasi secara menyeluruh dan objektif untuk didiskusikan bersama antara guru pendidik dan orang tua santri.
Semoga sistem asesmen Qur'ani benar-benar dapat terwujud dan mencetak generasi bertakwa yang menghamba sepenuhnya kepada Allah Ta'ala.
Ya Rabb, bimbinglah kami...