Guru Pendidik adalah Muaddib atau Pembina dan Pendisiplin Adab yang akan menjalankan kurikulum adab.
Guru Pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu agar dapat dipahami oleh santri. Namun, tugas utamanya adalah mendisiplinkan pola pikir dan perilaku santri serta membina perasaan santri agar sesuai dengan visi-misi penciptaan dirinya sebagai hamba Allah.
Guru Pendidik menjalankan peran penting dalam suksesi program pendidikan sehingga guru pendidik harus mulia dan sejahtera dalam menjalankan tugasnya.
Kriteria Muaddib di Kuttab Nurul Jannah:
1- Berusaha untuk menjadi pribadi yang Shalih dan Mushlih.
Upgrading dan evaluasi akan rutin dilaksanakan setiap hari sebagai bentuk kesungguhan berkhidmat dalam pendidikan. Muaddib didorong untuk selalu berpikir kritis dan solutif untuk menemukan celah-celah yang harus diperbaiki pada dirinya sendiri, tim guru pendidik, dan santri. Pribadi yang tertutup, pasif, dan menolak untuk memperbaiki dan diperbaiki tidak bisa diharapkan menjadi guru yang amanah.
2- Lulus Islamic Worldview Test.
Seorang muaddib harus mampu memahami dan menghayati gerak hidupnya sebagai hamba Allah sesuai visi-misi penciptaan dirinya.
3- Memiliki kemampuan Literasi yang baik.
Gemar membaca, menelaah, dan mengolaborasikan berbagai informasi menjadi inspirasi dan katalisator imaninya dalam menghadapi kehidupan. Seorang muaddib harus mampu menyajikan sebuah hikmah dalam bentuk tulisan yang mampu dibaca dan dipahami orang lain dengan baik.
4- Mempunyai sifat lembut dan tegas.
Muaddib bukanlah orang yang lembek sehingga tidak memiliki wibawa. Bukan pula yang kasar dan emosional sehingga membuat takut anak didiknya.
5- Memiliki kemampuan bacaan Al Qur'an yang terstandar.
Yang memiliki jalur sanad atau mampu membaca Al-Qur'an dengan fashih (terhindar dari lahn jaliy) riwayat Hafs bin 'Ashim.
Kefashihan guru dalam membaca Al-Qur'an merupakan cetakan utama kefashihan santri.
6- Memiliki hafalan Quran minimal 2 juz
Hafalan 2 juz mutqin lebih baik daripada hanya pernah setor 30 juz namun tidak mutqin. Hafalan yang mutqin menunjukkan keistiqamahan seseorang dan kesungguhannya untuk menjadi Hamilul-Quran.
7- Lulusan D1-4, S1, S2
Integritas seorang individu lebih penting daripada sebuah title yang melekat pada namanya.